Minggu, 02 November 2014

Xiaomi Redmi 1S, Smartphone Entry-Level Idaman

Tentu sebagai pemain baru dalam dunia gadget, awalnya akan terasa berat untuk dilalui dengan menyaingi vendor-vendor yang sudah berpengalaman.

Namun, nyatanya itu tak terlalu sulit bagi perusahaan handset asal Tiongkok ini. Malah, ia sukses menyingkirkan gadget kenamaan lainnya untuk menguasai pasar.

Ya, Xiaomi begitu menggema, serta menjelma menjadi kekuatan baru yang patut diwaspadai dengan segala inovasinya dalam industri gadget diawal kemunculannya.

Setelah menghebohkan pasar gadget di Tiongkok empat tahun lalu, kini Xiaomi melebarkan sayapnya dengan mengekspansi Indonesia dengan ponsel pertamanya yakni Redmi 1S. Tak ayal, Lazada sebagai tempat pembelian online resmi Xiaomi ini 'kelimpungan' dengan permintaan konsumen untuk memesan ponsel tersebut.

Ponsel ini dirancang untuk kalangan entry-level, dengan ditambah harga yang terjangkau yaitu kisaran Rp1,5 juta. Namun, berbicara spesifikasinya Redmi 1S cukup tinggi dibandingkan di kelasnya.

Dilihat dari wadah yang membungkusi Redmi 1S, cukup berbeda dengan produsen ponsel kebanyakan menggunakan warna putih. Terlihat cukup sederhana dengan terpampang huruf MI pada bagian kanan atas, dengan warna cokelat seperti kardus kebanyakan.

Didalam kardus tersebut, dibekali dengan kepala charger atau adaptor, kabel USB, kartu petunjuk, dan tentunya ponsel Redmi 1S, namun tak ada earphone. Tentu, ini akan menjadi nilai minus karena hampir setiap produsen selalu menyertai earphone khusus untuk gadgetnya.

Tampilan sederhana
Dari tampilan fisiknya, Redmi 1S ini hampir tak jauh beda dengan ponsel touchscreen pada umumnya. Layar sentuh berukuran 4,7 inci terpampang dengan dikelilingi warna hitam yang mengitarinya. Di bawahnya terdapat tiga softbutton yakni 'Menu', 'Home', dan 'Back'.

Melirik sedikit di atas layar sebelah kiri, terpasang kamera depan 1,6 megapiksel yang bisa dimanfaatkan untuk selfie atau video conference, meski kualitasnya masih sulit untuk diandalkan.

Layar Redmi 1S ini dilengkapi dengan lapisan layar Gorilla Glass buatan Corning, yang diklaim menjadi layar yang tahan akan goresan. Layar ini juga terlihat mengkilap, sehingga dapat memantulkan seperti cermin.

Beralih di sebelah samping kiri, cukup bersih tidak ada satu pun tombol, sedangkan di sebelah samping kanan terdapat tombol daya dan tombol untuk menaikan atau menurunkan volume. Dilihat dari samping, Redmi 1S cukup kebilang tebal sekitar satu centimeter, padahal tren ponsel smartphone Android yang saat ini lebih mengutamakan ketipisannya.

Untuk bagian atas ponsel, terpampang port konektor jack audio 3,5 milimeter. Lalu, di bagian bawah ponsel terpajang micro-USB yang dimanfaatkan sebagai pengisi daya baterai atau keperluan untuk mentransfer file.

Dilihat dari tampilan belakang Redmi 1S ini cukup bersih dengan hanya terlihat kamera belakang delapan megapiksel, flash, speaker disebelah kanan kamera, dan logo MI di bagian bawah ponsel. Ketika digenggam, bahan yang terbuat dari plasti ini terasa kesat, namun agak licin bila tangan dalam kondisi basah.

Meskipun terbuat dari plastik, tampang belakang Redmi 1S ini tidak ada terkesan murahan, malah terbilang 'wah' bila dibandingkan dengan produk premium lainnya.

Menilik ke dalam, smartphone ini cukup sulit untuk dibuka dengan bagian tuas disebalah kanan ponsel, jadi sedikit usaha ekstra untuk membukannya. Di dalamnya terdapat dua slot untuk memasuki SIM card GSM dan satu slot untuk micro SD yang dapat menampung hingga 32 GB memori ekternal dan memori internal mencapi 8 GB. Masing-masing SIM card bisa digunakan untuk koneksi 3G dan voice, sedangkan satu lagi bisa dimanfaatkan untuk voice dan data 2G.
Untuk keseluruhan, berat tampilan fisik ponsel ini cukup standar dengan bobot berat 158 gram. Kesan sederhana yang timbul, saat melihat ponsel ini tak terlihat pada 'dalemannya'. Redmi 1S ini memiliki antarmuka MIUI versi 5.
Berbeda dengan kebanyakan, biasanya dalam antarmuka terdapat 'laci' pembuka untuk memasuki fitur-fitur. Untuk ponsel ini cukup 'telanjang' dengan langsung dihadapi aplikasi dan fitur yang kita miliki. Untuk melihat aplikasi lainnya, pengguna cukup menggesar layar untuk melihatnya.

Pengguna juga dapat melihat aplikasi lainnya yang sudah terbuka, atau yang sedang dijalankan, dengan menekan lama pada tombol menu. Di situ, juga ada tombol pembersih yang aplikasi yang ingin ditutup. Sedangkan, long press pada tombol menu akan memanggil pada fitur Google Now.

Tampilan layar pada Redmi 1S ini kebilang sangat bersih dan enak untuk dipandang, dimana layarnya sudah mendukung resolusi HD (1280 x 720), sehingga warna-warna yang tampak akan terlihat tajam dan jernih dibandingkan dengan ponsel di kelasnya.

Kamera
Tampaknya kamera menjadi incaran untuk pengguna selain mumpuni dalam soal kinerja. Kamera belakang pada Xiaomi Redmi 1S ini dipersenjatai dengan kekuatan delapan megapiksel ditambah lampus flash yang ada di bawahnya.
Selain itu juga, ada fitur autofokus yang tertera pada kamera Redmi 1S, sehingga pengguna akan merasakan sensasi dari hasilnya.

Berdasarkan pengalaman VIVAnews, kamera pada ponsel ini cukup mumpuni ketika akan memotret objek pada kondisi yang minim cahaya. Namun, soal objek yang dalam kondisi backlight, kamera Redmi 1S ini masih lemah, sehingga yang objek tersebut gelap.

Kamera depan yang sudah mencapai 1,6 megapiksel, masih terbilang kecil, sehingga para penggila selfie harus bersabar dengan hasilnya, meski tak terlalu buruk.

Kinerja Redmi 1S
Soal kinerja, tentu menjadi harapan bagi pengguna smartphone untuk menunjang sehari-hari, tak hanya murah tapi spesifikasinya pun mumpuni.

Ponsel satu ini pun menjadi harapan bagi penggila gadget di Indonesia. Berdasarkan skor bencmarck AnTuTu menghasilkan sekitar 20.807 nilainya. Tentu skor tersebut, terbilang tinggi dibandingkan dengan smartphone serupa yang ada di kelasnya.

Redmi 1S ini dilengkapi dengan sebuah fitur keamanan yang dapat mendeteksi semua sistem yang berjalan pada ponsel tersebut, mulai dari penampilan statistik penggunaan mobile data, permission untuk aplikasi, penggunaan daya baterai, pindai virus, hingga memungkinkan menghapus file cache yang tidak terpakai.

Smartphone ini sudah dipersenjatai prosesor quad core Snapdragon 400 dengan frekuensi 1,6 GHz, RAM mencapai 1 GB, sehingga dapat menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan.

Namun, sangat disayangkan Redmi 1S ini masih menggunakan Android Jelly Bean versi 4.3. Padahal, saat ini tren gadget sudah update Android 4.4 KikKat.

Spesifikasi yang tinggi perlu diimbangi dengan daya tahan baterai yang mumpuni. Redmi 1S sudah dilengkapi dengan baterai yang mempunyai daya 2.000 mAh, sehingga bisa digunakan selama seharian penuh untuk keperluan browsing dan lainnya. (asp)

Sumber: viva.co.id

Lenovo Resmi Akuisisi Motorola

Lenovo akhirnya menyelesaikan akuisisi atas Motorola sebesar US$2,91 miliar. Namun, hanya divisi mobile Motorola saja, Motorola Mobility, yang dibeli oleh Lenovo.

Ini merupakan salah satu upaya Lenovo, yang dikenal sebagai produsen PC, untuk bisa berkuasa di pasar smartphone global. Akuisisi ini berarti adalah bab baru bagi Motorola.

Sebelumnya, Motorola Mobility telah dibeli oleh Google, namun tidak mampu memberikan profit yang cukup signifikan. Akibatnya, Google merelakan Motorola Mobility untuk menjadi bagian dari Lenovo. Rencana pembelian Motorola dari Google ini sejatinya telah ada di tubuh Lenovo sejak Januari lalu.

Motorola berencana untuk mengubah arah bisnisnya untuk memberikan suplai dan jaringan distribusi low-cost kepada Lenovo. Sedangkan Lenovo, melalui CEO Yang Yuanqing, mengungkapkan beberapa kali jika tahun ini mereka berharap bisa menaikkan keuntungan Motorola dalam kurun empat hingga enam kuartal setelah akuisisi ini selesai.

Dilansir melalui Wall Street Journal, Sabtu 1 November 2014, Lenovo akan mengoperasikan Motorola sebagai anak perusahaan yang berkantor di Chicago, di bawah kepemimpinan Presiden Direktur Rock Osterloh. Sedangkan Pimpinan Lenovo Mobile Business, Liu Jun, akan bertindak sebagai pimpinan tertinggi Motorola.

Ini merupakan kali ke sekian di mana Lenovo melakukan akuisisi terhadap beberapa perusahaan IT. Di tahun 2005, mereka pernah membeli divisi bisnis PC IBM lalu menguasai bisnis PC, mengalahkan posisi Hewlett-Packard yang menduduki posisi nomor satu di bisnis ini tahun-tahun sebelumnya.

Seiring dengan bisnis PC global yang semakin menurun, Lenovo pun mencari sumber pendapatan baru dengan cara melebarkan sayap ke industri smartphone. Mereka berupaya untuk mengalahkan dominasi Apple dan Samsung di pasar global.

Lenovo saat ini menjadi salah satu vendor smartphone terbesar di Tiongkok dan mulai meningkatkan kehadirannya di Asia Tenggara, Rusia dan negara berkembang lainnya. Kuartal ketiga lalu, Lenovo didapuk menduduki posisi nomor 4 di pasar smartphone global dengan pangsa pasar 5,2 persen. Ini merupakan data terbaru IDC, dimana Lenovo berada di bawah Samsung, Apple dan Xiaomi.

Meskipun Motorola saat ini memiliki pangsa pasar smartphone yang kecil daripada yang dipunya Lenovo, Yuanqing yakin jika mereka bisa memanfaatkan kesuksesan Motorola di Amerika dan negara maju lainnya.

"Kami akan mengambil keuntungan dari hubungan kuat Motorola dengan perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia, berikut juga dengan hak cipta properti intelektual yang mereka miliki," kata Yan Yuanqing.

Setelah akuisisi ini, Lenovo memastikan akan tetap membiarkan logo Motorola tersemat di smartphone yang akan mereka jual, ketimbang menggantinya dengan logo Lenovo.

Menurut perusahaan riset Strategy Analytics, pasar Motorola di Amerika masih mencapai 4,1 persen, tertinggi kelima di antara merek lainnya.