Jumat, 06 Maret 2015

Menjemput rezeki dengan 10 cara

JEMPUTLAH REJEKI YANG DIBERIKAN ALLAH SWT



Sumber rezeki sangatlah luas dan dalam. Seluas bentangan bumi dan kedalaman samudra. Sungguh, di setiap jengkal hamparan bumi dan laut terdapat rezeki yang bisa dikais. Permasalahannya, kerap kali manusia lebih berorientasi menunggu rezeki daripada menjemputnya.

Lebih mementingkan selera pribadi dalam memilih sumber rezeki ketimbang merebut kesempatan di depan mata. Lebih mengutamakan cara yang cepat daripada berletih-letih dalam menggapainya.

Liku-liku kehidupan memang tak bisa dikalkulasi dengan hitungan. Seakan manusia telah lalai, bahwa segala yang terhampar di jagat raya ini ada Dzat yang mengaturnya.

Allah Ta’ala telah berfirman, artinya :

    “Dan tidaklah yang melata di muka bumi ini melainkan Alloh-lah yang memberi rezkinya” (QS. Hud : 6)

Karena itu, Islam menekankan setiap Muslim agar menjemput rezeki dengan mengguna kan semua potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Yang pasti, dua kebaikan perlu diperhatikan.

Pertama, rezeki yang didapatkan adalah yang baik.

    (QS Al-Baqarah 2: 172)

    “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah”

Terkait ayat di atas, Ahmad Musthafa Al-Maraghi menyatakan betapa pentingnya seorang Muslim mengonsumsi makanan yang halal, bersih, dan lurus.

Halal maksudnya adalah tidak mengandung kedurhakaan terhadap Allah SWT. Bersih bermakna tidak mengandung perkara yang melupakan Allah. Sedangkan, lurus berarti rezeki tersebut mampu menahan nafsu dan memelihara akal.

Kedua, untuk mendapatkan rezeki yang baik, hendaknya proses yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang baik pula. Islam melarang segala bentuk upaya mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang zalim

    Riba (Al-Baqarah [2]: 278-279)

    Maka jika kamu tidak mengerjakan [meninggalkan sisa riba], maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.

    Dan jika kamu bertaubat [dari pengambilan riba], maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak [pula] dianiaya. (279)

    Judi (Al-Maidah [5]: 90)

    Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya [meminum] khamar, berjudi, [berkorban untuk] berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (90)

Penipuan (gharar), Suap (risywah), dan Maksiat.

Mengapa Islam menekankan pentingnya rezeki yang halal?

Karena, setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhinya, baik secara fisik, emosional, psikologis, maupun spiritual.

Rezeki yang halal menghadirkan ketenangan jiwa. Hidup akan lebih terarah dan menjadikan pintu-pintu keberkahan terbuka semakin lebar.

Selain itu, rezeki yang halal merupakan syarat diterimanya setiap doa oleh Allah SWT. Rezeki yang halal akan menciptakan tatanan mayarakat dan bangsa yang kuat.

Saat ini, sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, sepatutnya kita tidak memfasilitasi setiap anak negeri mengais rezeki dengan cara-cara yang dilarang Allah SWT.

Mengikuti arus global, kapitalisme, dan melupakan cara-cara nenek moyang dahulu melakukan aktivitas ekonomi. Yakni, sistem bagi hasil, maro, atau paron ditinggalkan.

Manipulatif, spekulatif, dan ribawi dipraktikkan. Karena itu, kini, kita selalu berada dalam sistem ekonomi yang sangat rentan dan goyah. Krisis demi krisis selalu siap menerjang sepanjang waktu. Petaka demi petaka berlangsung di depan mata.

Kini, saatnya kita kembali kepada sistem yang berkeadilan dalam mencari rezeki dan berupaya meneguhkan kembali jati diri bangsa. Semua itu bermuara pada pentingnya rezeki yang halal. Wallahu  a’lam.

|

Keyakinan yang mantap adalah bekal utama dalam menjalani asbab (usaha) mencari rezeki. Ar Rahman yang menjadikan dunia ini sebagai negeri imtihan (ujian), telah memberikan jalan keluar terhadap problem yang dihadapi manusia. Diantaranya:
1. Berusaha dan Bekerja

Allah berfirman, artinya :

    “Kalau telah ditunaikan shalat Jum’at maka bertebaranlah di muka bumi dan ingatlah Alloh sebanyak-banyaknya agar kalian bahagia.” (QS. Al Jumu’ah : 10)

2. Taqwa
(Mengikuti Perintahnya dan Laranganya)

Allah berfirman, artinya :

    “Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath Thala : 2)

3. Tawakkal
(Menyerahkan urusannya kepada Allah)

Allah berfirman, artinya :

    ”Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq : 3)

4. Bersabar dan Syukur

Allah berfirman, artinya :

    “Kalau seandainya kalian bersyukur, sungguh-sungguh Kami akan menambah untuk kalian (nikmat-Ku) dan jika kalian mengingkarinya, sesungguhnya adzab-Ku sangat keras.” (QS. Ibrahim : 7)

5. Berinfaq / Sadaqah / Zakat

Allah berfirman, artinya :

    “Dan apa-apa yang kalian infaqkan dari sebagian harta kalian, maka Allah akan menggantinya.” (QS. Saba: 39)

6. Silaturahmi

Rasulullah bersabda, artinya :

    ”Barangsiapa yang berkeinginan untuk dibentangkan rezeki baginya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung silaturohmi.” (HR. Bukhori Muslim)

7. Ber Do’a dan Istigfar

Rasulullah bersabda, artinya:

    “Ya Allah aku meminta kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah dan yang selainnya)

Allah berfirman, artinya :

    “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Rasulullah bersabda, artinya:

    “Barang siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka,” (HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim)

8. Berbuat Kebaikan

Allah berfirman, artinya :

    “Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS Al qashash: 84)

Rasulullah bersabda, artinya:

    “Sesungguhnya Allah tidak akan zalim pada hambaNya yang berbuat kebaikan. Dia akan dibalas dengan diberi rezeki di dunia dan akan dibalas dengan pahala di akhirat.” (HR. Ahmad)

9. Berdagang

Rasulullah bersabda, artinya:

    “Berniagalah, karena sembilan dari sepuluh pintu rezeki itu ada dalam perniagaan.” (Riwayat Ahmad)

10. Bangun Pagi

Fatimah (Puteri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau (S.A.W) mengatakan kepadanya,

    “Puteriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan hati Allah, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang.

    Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. Al-Baihaqi)






Sumber : https://saputra51.wordpress.com/2011/12/13/10-cara-menjemput-rezeki/

Kamis, 05 Maret 2015

Lezatnya nasi kebuli


 Cara Membuat Nasi Kebuli:

Bahan – bahan yang dibutuhkan resep nasi kebuli kambing :

        4 sdm margarine / mentega
        150 g bawang Bombay, cincang halus
        10 cm kayu manis
        1/2 butir biji pala, memarkan
        5 butir cengkih
        8 butir kapulaga
        300 g daging has kambing, potong-potong kecil
        500 ml air
        1 kg beras yang pulen, cuci bersih lalu tiriskan
        750 ml susu cair/santan

Bumbu yang  dihaluskan:

        10 butir bawang merah
        5 siung bawang putih
        4 cm jahe
        1,5 sdm ketumbar, sangrai
        1/2 sdt merica butiran, sangrai
        2 sdt garam

Pelengkap:

        3 sdm bawang merah goreng
        2 sdm kismis


Cara membuat resep Nasi kebuli kambing :

1. Panaskan margarine / mentega hingga meleleh pada wajan. Masukkan bumbu lalu aduk hingga harum dan matang.

2. Masukkan kayu manis, cengkih dan kapulaga. Aduk hingga wangi.

3. Tambahkan daging kambing yang sudah dipotong-potong campur dengan bumbu yg sudah dimasak, aduk hingga kaku.

4. Tuangi air, masak hingga daging kambing hampir lunak dan kuah habis. Angkat.

5.Kukusberas selama 30 menit hingga setengah matang. Angkat.

6. Taruh beras dalam panci, tuangi susu/santan. Jerangkan di atas api sambil aduk rata.

7. Tambahkan daging kambing tumis, aduk rata hingga susu/santan habis. Angkat.

8. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang lalu angkat.

9. Nasi kebuli kambing siap disajikan panas dengan bahan Pelengkapnya.

Hasil Resep Nasi Kebuli Kambing diatas dapat dinikmati untuk 8 orang

Nah demikian Resep Nasi Kebuli Asli Arab dari kami semoga berhasil ya membuatnya ....








Sumber : http://kaya-reflections.blogspot.com/2013/09/resep-nasi-kebuli-arab.html

Garut juga punya piramida



Gunung Sadahurip yang berada di Garut, Jawa Barat belakangan menjadi sorotan lantaran sebagai sebuah piramida yang usianya lebih tua dibandingkan Piramida Giza di Mesir.

Menanggapi hal itu Profesor asal Universitas Oxford Inggris, Stephen Oppenheimer mengaku belum bisa memastikan kebenaran kabar tersebut.

"Saya belum melihatnya dan saya tidak bisa mengomentarinya," ujar Stephen usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Kendati demikian, Stephen mengatakan ada kemungkinan Indonesia menjadi tempat Atlantis yang hilang, namun lagi-lagi dia mengaku tidak memiliki bukti akan hal itu.

Selain itu, Menurut Stephen, piramida dan monumen tidak bisa serta menjadi bukti yang kuat bahwa terdapat peninggalan masa lalu.

Penulis buku Eden in The East kelahiran 1947 ini menambahkan bahwa Asia Tenggara merupakan satu benua yang menyatu. "Jika Anda membuka atlas, jika Anda lihat laut dangkal, perhatikan Laut China Selatan, Laut Jawa, diibaratkan itu daratan kering. Itu menghubungkan Kalimantan, Jawa, Bali, Semenanjung Malaysia, semuanya bersama dalam satu daratan," ujarnya.

Soal Atlantis yang hilang ada di Indonesia, Stephen menegaskan dia tidak menyangkal hal itu. “Tetapi saya tidak mengetahui buktinya, jadi saya diam saja," tutupnya.

Sumber : http://khabuka.blogspot.com/2012/04/10-tempat-misterius-di-dunia.html

What's Trending?